Suatu malam saat ku berjalan sendiri
Nikmati indah suasana ramai kota
Duit cuma gocengpun tak jadi masalah
Jalan jauh sedikit biarin itung-itung olahraga
Sampai di tikungan bukan main kagetnya
Liat muka orang yang gak enak bentuknya
Waktu gw deketin dia balik menyapa
Ternyata si N’jum anak RT sebelah
Yang gayanya so’ metal, tapi tampang bego
Asal sore dikit, mulutnya bau “A.O”
Yang ngerasa so’ tampan, tapi gaya Reman
Asal naksir cewe gak bakal pernah kesampean
Hari pun berganti jadi pagi yang indah
Dan ku pun berlari keliling komplek rumah
Waktu lewat pos hansip ada orang muntah
Ternyata si N’jum lagi nyolok mulutnya
Ngakunya minum wishkey, abis 8 botol
Ternyata anggur merah, emang dasar tolol
Mukanya ampe pucet, malangnya si N’jum
Ngerasa paling jago, N’jum so’ kuat minum
Yang gayanya so’ metal, tapi tampang bego
Asal sore dikit, mulutnya bau “A.O”
Yang ngerasa so’ tampan, tapi gaya Reman
Asal naksir cewe gak bakal pernah kesampean
01/01/11
Wanita Merokok ???
Apa salahnya? Kalau pria merokok, kenapa wanita tidak boleh? Itu adalah hak setiap orang untuk menikmati salah satu ekstase kecil yang legal bernama rokok. Memilih sebuah gaya hidup yang lazim dilakoni oleh mereka yang mengaku sebagai pria sejati. Atau… sekadar untuk memenuhi kebutuhan. Bukan lagi sebagai gaya hidup atau segala hal yang mengawang-awang dramatis mengenai rokok, tetapi hanyalah sebagai pemuas kebutuhan seperti halnya orang butuh makan dan minum.
Masalahnya, kita hidup di negeri dongeng yang memiliki adat istiadat yang nanggung. Hitam tidak, tetapi putih juga tidak. Serba abu-abu. Orang suka meributkan masalah kecil dan dibesar-besarkan, tetapi masalah yang besar malah tidak dipedulikan.
Kita masih memandang segala sesuatu dari apa yang nampak dari luar. Konotasi dan asosiasi yang dibuat selalu berdasarkan apa yang terlihat. Nah, entah bagaimana awal mulanya konotasi untuk wanita yang merokok lebih negatif daripada jika pria yang merokok. Mungkin kesan yang akan didapat bahwa wanita yang merokok adalah:gaul, nggak alim, suka jalan-jalan, bahkan ke suka dugem dan pulang pagi. Jauh dari kesan anggun, kalem, dan alim (konotasi positif yang biasa disematkan kepada wanita).
Mungkin iklan dan media komunikasi visual adalah salah satu biang kerok (lagi-lagi) pembuat kesan seperti ini. Iklan rokok tidak pernah menampilkan wanita sebagai bintang utama. Pria berwajah tampan, bertubuh atletis dambaan setiap wanita adalah citra yang ditunjukkan oleh pengiklan tentang seorang perokok. Benar-benar pria sejati.
Dimana posisi saya? Bagi saya merokok atau tidak merokok adalah sebuah pilihan. Saya tidak merokok karena alasan yang tidak jelas. Saya tidak membenci rokok, tapi juga tidak menyukai rokok. I wish I could be a smoker, but I couldn’t. Dan bagi saya, tidak seharusnya wanita merokok. Itu akan menghilangkan kesan anggun di mata saya (halah!). :D
hemm .. well and i'm laughing if i remember learn to smoking when you gone -_- i never guess to be like this !!
And I'm laughing if I remember learn to smoking when your gone
Masalahnya, kita hidup di negeri dongeng yang memiliki adat istiadat yang nanggung. Hitam tidak, tetapi putih juga tidak. Serba abu-abu. Orang suka meributkan masalah kecil dan dibesar-besarkan, tetapi masalah yang besar malah tidak dipedulikan.
Kita masih memandang segala sesuatu dari apa yang nampak dari luar. Konotasi dan asosiasi yang dibuat selalu berdasarkan apa yang terlihat. Nah, entah bagaimana awal mulanya konotasi untuk wanita yang merokok lebih negatif daripada jika pria yang merokok. Mungkin kesan yang akan didapat bahwa wanita yang merokok adalah:gaul, nggak alim, suka jalan-jalan, bahkan ke suka dugem dan pulang pagi. Jauh dari kesan anggun, kalem, dan alim (konotasi positif yang biasa disematkan kepada wanita).
Mungkin iklan dan media komunikasi visual adalah salah satu biang kerok (lagi-lagi) pembuat kesan seperti ini. Iklan rokok tidak pernah menampilkan wanita sebagai bintang utama. Pria berwajah tampan, bertubuh atletis dambaan setiap wanita adalah citra yang ditunjukkan oleh pengiklan tentang seorang perokok. Benar-benar pria sejati.
Dimana posisi saya? Bagi saya merokok atau tidak merokok adalah sebuah pilihan. Saya tidak merokok karena alasan yang tidak jelas. Saya tidak membenci rokok, tapi juga tidak menyukai rokok. I wish I could be a smoker, but I couldn’t. Dan bagi saya, tidak seharusnya wanita merokok. Itu akan menghilangkan kesan anggun di mata saya (halah!). :D
hemm .. well and i'm laughing if i remember learn to smoking when you gone -_- i never guess to be like this !!
And I'm laughing if I remember learn to smoking when your gone
LAGU TERAKHIR UNTUKMU
Bila ku ingat tentangmu
Dalam rapuhnya hatiku
Semua kenangan yang kini
Terkubur oleh rasa sesakku
Di tengah-tengah kesepian hatiku
Yang berjuang ‘tuk dapat hidup tanpamu
Yang tiada lagi mencintaiku
Tuhan tolong tunjukkan bila memang aku yang salah
Di saat kau putuskan takdir kami untuk terpisah
Agar takkan kuulangi lagi kesalahanku pada dirinya yang dulu
Membuatnya pergi dariku
Kini kan kuhancurkan mimpiku
Yang dulu t’lah kurangkai untukmu
Biarlah kenangan yang jadi bukti
Betapa berartinya kau untukku
Ku ciptakan sebuah lagu
Lagu terakhir untukmu
Lagu yang penuh emosi
Tentang betapa hancurnya hatiku
Bila nanti kau dengarkan lagu ini
Yang ku buat walau tiada ku mengerti
Alasannya membuat kau pergi
Semua kenangan yang kini
Terkubur oleh rasa sesakku
Di tengah-tengah kesepian hatiku
Yang berjuang ‘tuk dapat hidup tanpamu
Yang tiada lagi mencintaiku
Tuhan tolong tunjukkan bila memang aku yang salah
Di saat kau putuskan takdir kami untuk terpisah
Agar takkan kuulangi lagi kesalahanku pada dirinya yang dulu
Membuatnya pergi dariku
Kini kan kuhancurkan mimpiku
Yang dulu t’lah kurangkai untukmu
Biarlah kenangan yang jadi bukti
Betapa berartinya kau untukku
Ku ciptakan sebuah lagu
Lagu terakhir untukmu
Lagu yang penuh emosi
Tentang betapa hancurnya hatiku
Bila nanti kau dengarkan lagu ini
Yang ku buat walau tiada ku mengerti
Alasannya membuat kau pergi
Langganan:
Postingan (Atom)